Penertipan PKL, Pemkab Basel Mencontoh Malioboro

TOBOALI – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan akan mencontoh dari kota atau daerah yang telah sukses merelokasi pedagang kaki lima (PKL) tanpa ricuh, seperti di Jalan Maliobooro, Kota Jogjakarta.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Bangka Selatan, Toni Pratama.

“Jadi kita perlu mencontoh penertiban PKL di Malioboro itu, bisa menyelesaikan masalah tanpa ricuh dan lancar,” ujar Toni kepada Mediaqu, Kamis (4/8/22).

Ia mengatakan, relokasi bisa dilakukan dengan tetap menempatkan usahanya tidak jauh dari tempat semula. Hal tersebut agar pedagang tidak khawatir kehilangan pelanggan atau konsumennya masing-masing.

“PKL direlokasi ke tempat yang lebih layak dan tetap di seputaran lokasi sebelumnya, dan diberi fasilitas yang sangat layak seperti gerobak, mushola, eskalator, parkir luas dan lain-lainya,” katanya.

Menurut Toni, barang dagangan yang menarik dan makanan yang bersih saja tidak cukup untuk meningkatkan minat pengunjung. Tapi juga perlu didukung dengan kebersihan. Dengan demikian, pengunjung akan semakin nyaman membeli di PKL tersebut.

Bacaan Lainnya

“Nah, tentunya wajah kota menjadi lebih bagus, bersih dan warga dapat menikmati fasilitas jalan kaki yang nyaman, apalagi hasil wawancara kita dengan para pemilik toko, PKL, maupun warga di Jalan Maliobooro, mereka sangat nyaman dengan kondisi saat ini,” jelasnya.

Toni berharap, PKL dapat mendukung upaya Pemkab Bangka Selatan dalam menciptakan PKL yang lebih baik. 

“PKL menjadi wujud pertumbuhan ekonomi yang bagus. Kalau PKL bersih, orang akan intens datang. Mudah mudahan relokasi PKL kita juga dapat berjalan lancar,” tandasnya. (Bim)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *